Jumat, 01 Mei 2009

ASPEK IBADAT, LATIHAN SPIRITUIL DAN AJARAN MORAL

BAB III

ASPEK IBADAT, LATIHAN SPIRITUIL DAN AJARAN MORAL

Menurut dalam faham islam, manusia tersusun dari 2 unsur, unsure jasmani dan ubnsur rohani. Manusia berasal dari materi dam mempunyai kebutuhan-kebutuhan materiil, sedangkan rohnya bersifat immateri dan mempunyai kebutuhan spiritual. Badan manusia mempunyai hawa nafsu, bias membawa pada kejahatan, rohnya karena berasal dari unsure yang suci, mengajak kepada kesucian. Pengembangan daya-daya jasmani seseorang tanpa dilengkapi dengan pengembangan daya rohani akan membuat hidupnya berat sebelah dan kehilangan keseimbangan. Orang terebut akan menghadapi kesulitan-kesulitan dalam hidup duniawi. Sehingga amatlah penting supaya roh yang ada dalam diri manusia mendapat latihan, sebagaimana badan manusia juga mendapat latihan.

Dalam islam ibadatlah yang memberikan latihan rohani. Ibadat yang ada dalam islam, yaitu shalat, puasa, haji dan zakat, bertujuan membuat roh manusia agar tidak lupa kepada Tuhannya. Di antara ibadat islam, shalatlah yang membawa manusia terdekat kepada Tuhan. Dalam shalat seseorang melakukan hal-hal sebagai berikut : memuja ke-Maha Sucian Tuhan, menyerahkan diri kepada tuhan, memohon supaya dilindungi dari godaan setan, memohon diberi ampunan, dibersihkan dari dosa, memohon petunjuk kepada jalan yang benar.

Puasa merupakan pensucian roh. Dalam berpuasa manusia menahan diri dari hawa nafsu, minum, makan dan seks, menahan rasa amarah, keinginan mengatasi orang, bertengkar dan perbuatan-perbuatan kurang baik lainnya. Di bulan puasa dianjurkan supaya orang banyak shalat dan membaca Al Qur’an. Latihan tersebut disempurnakan dengan pernyataan rasa kasih kepada anggota masyarakat yang lemah dalam perekonomian dengan mengeluarkan zakat fitrah bagi mereka.

Ibadah haji juga merupakan pensucian roh. Dalam mengerjakan ibadah haji di mekkah orang akan berkunjung ke Baitullah. Usaha pensucian roh di sini disertai oleh latihan jasmani dalam bentuk pakaian, makanan dan tempat tinggal sderhana. Selama mengerjakan haji smua perbuatan-p[erbuatan yang tidak baik harus ditinggalkan dan dijauhi. Dalam haji juga terdapat latihan rasa bersdaudara antar semua manusia, tiada beda antara kaya dan miskin, raja dan rakyat biasa, besar dan kecil.

Zaklat adalah mengeluarkan sebagian dari harta untuk menolong fakir-miskin dan merupakan pensucianroh. Disini roh dilatih untuk menjauhi kerakusan pada harta dan memupuk rasa beraudara, rasa kasihan suka menolong anggota masyarakat yang berada dalam kekurangan.

Ibadah dalam islam sebenarnya bukan bertujuan supaya Tuhan disembah dalam arti penyembahan yang terdapat dalam agama-agama primitive.

Dalam surat Al-Zariat ayat 56 :

Diartikan bahwa manusia diciptakan semata-mata untuk beribadat kepada Tuhan yaitu mengerjakan shalat, puasa, haji, dan zakat. Ibadah memang sangat penting artinya dalam agama islam. Tuhan adalah Maha Sempurna dan tidak berhajat. Mengandung arti tunduk dan patuh. Sehingga arti ayat itu menjadi:

“tidak Kuciptakan jin dan manusia kecuali utuk tunduk dan patuh kepadaKu”

Arti ini sesuai dengan yang terkandung dalam kata muslimdan muttaqi, yaitu menyerah tunduk dan menjaga diri dari hukuman Tuhan di Hari Kiamat dengan mematuhi perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan Nya. Manusia diciptakan sebenarnya ialah untuk berbuat baik dan tidak berbuat jahat.

Arti sembah dan sembahyang yang diberikan kepada. sembahyang berasal dari suatu bahasa yang memakai falsafat lain dari falsafat islam. Sembahyang mengandung arti menyembah kekuatan gaib dalam faham animisme dan politeisme. Ketika dibawa kekonteks islam, menimbulkan perubahan dalam konsep Tuhan yang ada dalam islam. Dalam islam Tuhan bukanlah merupakan suatu zatyang ditakuti tetapi suatu zat yang dikasihi. Rahman dan Rahim berarti pengasih lagi penyayang, jadibukan Tuhan yang ditakuti,tetapi Tuhan yang dikasihi manusia. Dalam al-Qur’an diIndonesiakan menjadi “ takutilah Tuhan” sedang arti sebenarnya ialah “pelihara dan jagalah dirimu dari hokum Tuhan di akhirat dan patuhilah kepada perintah dan jauhilah laranganNya.

Tujuan ibadat dalam islam bukanlah menyembah, tetapi mendekatkan diri kepada Tuhan, agar dengan demikian roh manusia senantiasa diingtkan kepada hal-hal yang bersih dan suci, sehingga akhirnya rasa kesucian seseorang menjadi kuat dan tajam. Ibadat disamping merupakan latihan spiritual, juga merupakan latihan moral.

Shalat erat hunungannya denagn latihan moral : Q.S Al-Ankabut ayat 45:

“shalat mencegah orang dari perbuatan jahat dan tidak baik.”

Hadis nabi menjelaskan:

Yang mengandung arti bahwa salat yang tidak mencegah orang dariperbuatan jahat dan tidak baik bukanlah arti shalat sbenarnya.

Dalam satu hadist Qutsi disebutkan : Tuhan akan menerima salat orang yang merendahkan diri tidak sombong, tidak menentang malahan selalu ingat kepada Tuhan dan suka menolong orang-orang yang kesusahan seprti fakr miskin, orang dalam perjalanan, janda dan orang yang kena musibah. Tujuan salat adalah menjauhkan manusia dari perbuatan-perbuatan jahat dan mendorong untuk berbuat baik.

Puasa dekat hubungannya dengan latihan moral. Q.S Al-baqarah ayat 183:


Hai orang-orang yang percaya, berpuasa diwajibkan bagi kamu sebagai halnya dengan umat sebelum kamu. Semoga kamu menjadi orang yang bertakwa.

Bertakwa artinya menjauhi larangan dan melakukan perintahNya.

Ada Hadis menyatakan : jadi puasa yang tidak menjauhkan manusia dari ucapan dan perbuatan tidak baik tidak adagunanya. Tidak perlu menahan diri dari makan dan minum, karena puasanya tidak berguna.

Hadist lain menyatakan : dengan demikian puasa bukanlah menahan diri dari makan dan minum, tetapi menahan diri dari ucapan-ucapan tidak lagi kotor.

Haji terdapat dalam Q.S Al-Baqarah ayat 197:

Menerangkan bahwa sewaktu mengerjakan haji orang tidak mengeluarkan ucapan-ucapan tidak snonoh, tidak boleh berbuat hal yang tidak baik dan tidak boleh bertengkar.

Tentang zakat dalam Q.S At-taubah ayat 103:

Menjelaskan bahwa zakat diambil dari harta untuk membersihkan dan mensucikan pemiliknya. Hadist dibawah ini menerangkan bahwa arti sedekah sangat luas sehingga mencakup senyuman kepada menusia, sruan pada perbuatan baik dan sebagainya.

Ada orang yang bertanya kepada Nabi: Orang yang kuat sembah, berpuasa dan sedekah tetapi lidahnya menyakiti tetangga, masuk neraka. Orang yang sedikit menjalankan ibadat sembahyang, puasa seekah tetapi tidak menyakiti hati tetangga akan masuk surga.

Hadist berikut menjelaskan: Bahwa orang yang berdusta, tidak menepati janji dan berkhianat, sesungguhnya iamengaku dirinya orang islam, bepuasa, mengerjakan salat, haji dan umrah. Menurut hadist berikut: Ada hal yang lebih tinggi derajatnya dari salat, puasa dan sedekah. Ketika sahabat mengatakanhal itu, nabi menjawab: memperaiki tali persahabatan.

Dalam hadist dibawah ini menyatakan bahwa pemurah membuat orang dekat pada Tuhan dan surga, sifat bakhil membuat orang jauh dari Tuhan. Demikianlah Al-Quran dan hadist menjelaskan bahwa iabadat sederhananya merupakan latihan spiritual dan moral dalam islam membina manusia yang tidak kehilangan keseimbangan hdup.

Q.S An-Nisa ayat 58: mengajarkan supaya manusia mengetahui hak orang lain dan bersikap ikhlas terhadap hal itu. Ayat ini juga mengajarkan agar manusia berlaku adil.

Q.S Al-Nahl ayat 90: Disamping mengandung perintah supaya manusia bersikap adil, baik kepada orang dan menolong keluarga juga mengandung larangan berbuat tidak baik dan jahat. Q.S Al Baqarah ayat 188 mengatakan: Janganlah kamu memakan harta oranglain denganalasan palsu dan jangan bawa itu ke depan hakm dengan maksud agar kamu dapat memakan harta tersebut. Q.S Ibrahim ayat 24, 25 dan 26 : Menerangkan bahwa kata-kata baik serupa dengan pohon subur yang akarnya teguh dan rantingnya meninggi ke langit bahwa kata-kata buruk serupa dengan pohon yang dekat mati akan tercabut dari tanah karena tak mempunyai dasar. Q.S Al Hujarat ayat 11 dan 12: Janganlah mencemooh orang lain, karena mungkin dia lebih baik dari kita sendiri, jangan mencela orang lain jangan berburuk sangka karena sebagian buruk sangka merupakan dosa. Semua ini adalah perbuatan yang tidak baik yang harus dijauhi. Selain mengajarkan akhlak, Al Qur’an juga mengajarkan tingkah laku seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Q.S An-Nur ayat 27 dan 28 : Mengajarkan agar orang jangan memasuki rumah orang lain sebelum meminta izin srta memberikan salam jika tidak diizinkan masuk maka kembalilah karena itu lebih baik. Dalam surat lain juga mengajarkan agar sebelum mamasuki ruang tertutup orang harus minta izin terlebih dahulu, dngan mengetok pintu tiga kali.

Begitu pentingnya budi pekerti dan tingkah laku dalam islam, sehingga Tuhan menyebutkan dalam Al Qur’an. Nabi mengatakan bahwa beliau diutus ke dunia untuk menyempurnakan ajaran tentang budi pekerti luhur.beliau juga menerangkan : Tuhan talah menentukan islam sebagai agamamu, maka hiasilah agama dengan budi pekerti baik dan hati pemurah. Nabimengatakan :”kata benar menimbulkan ketentraman tetapi kata dusta menimbulkan kecemasan”. Menurut ‘aisyah sifat yang paling dibenci nabi adalah berdusta. Tiga macam orang yang tidak akan masuk surga ialah orang yang berzina, imam yang berdusta, dan kepala yang bersifat angkuh. Janji harus ditepati walaupun kepada musuh sekalipun. Ada yang bertanya tentang semulia-mulia manusia. Nabi menerangkan tentang : “orang yang hatinya bersih lagi suci dan lidahnya benar”. Orang yang suka mencaci dan hatinya berisi rasa dengki akan masuk neraka. Orang yang kuat bukanlah orang yang tidak dapat dikalahkan kekuatan fisiknya, tetapi yang kuat adalah orang yang kuat menahan amarahnya. Derajat yang tinggi diberikan Tuhan kepada orang yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang tak menghargainya, memberi maaf orang yang tak mua memberi apa-apa kepadanya tetap bersahabat dengan orang yang telah memutuskan tali persaudaraan. Al Qur’an mengatakan :

Tegasnya, Islam sebagai halnya dengan agama-agama lain, sangat mementingkan pendidikan spirituil dan moral. Bagi para teologi Islam soal itu memang merupakan salah satu masalah yang banyak dan hangat mereka perbincangkan. Pokok masalah aliran teologi dalam Islam adalah “dapatkah manusia memulai akalnya mengetahui perbuatan mana yang buruk ? Ataukah untuk mengetahui itu, maka perlu pada wahyu ?”.

Kaum mu’tazilah berpendapat bahwa akal manusia cukup kuat untuk mengetaui baruk-baiknya sesuatu perbuatan. Setelah akal mengetahui maka akal memerintahkan supaya berbuat baik dikerjakan. Bagi golongan Asy’ariah, karena akal tidak mampu mengetahui soal baik dan buruk, manusia tidak mempunyai kewajiban apa-apa sebelum turunnya wahyu.

Jelas bahwa dalam islam, bak dan buruk disamping soal ketuhanan menjadi dasar agama yang penting. Karena Islam ingin membina manusia baik yang menjauhi perbuatan buruk atau jahat di dunia. Mu’min ialah orang yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Muslim ialah orang yang menyerahkan diri dan tunduk kepada Tuhan. Muttaqi ialah orang yang memelihara diri dari hukuman Tuhan di akhirat, yaitu orang yang patuh keada Tuhan.

Dengan demikian yang dimaksud dengan mu’min, muslim dan muttaqi adalah orang yang bermoral tinggi dan berbudi pekerti luhur. Tujuan dasar dari semua ajaran Islam memang untuk mencegah manusia dari perbuatan buruk atau jahat dan selanjuutnya untuk mendorong manusia kepada perbuatan baik. Dari manusia-manusia baik dan berbudi pekerti luhurlah masyarakat baik dapat diwujudkan.

MUHASABAH WAKTU KITA SHOLAT
‘Demi Masa’ manusia sering terlupa
Sehari = 24jam
Satu tahun ?
12 bulan
52 minggu
365 hari
8.760 jam
525.600 menit
31.536.000 detik

RATA RATA UMUR MANUSIA
“Umur umatku berkisar antara 60-70 tahun. Sangat sedikit diantara mereka yang umurnya melampaui kisaran itu.” (HR. at-Tirmidzi 3550, Ibnu Hibban 7/246 dan Ibnu Majah 4236, shahih).
BALIGH
Baligh: permulaan untuk seseorang diperhitungkan amal baik atau buruknya selama hidup di dunia.
Laki-laki baligh 15 tahun. Wanita baligh 12 tahun. Usia yang ada untuk beribadah kepada-Nya, rata-ratanya:
Mati - Baligh = Sisa usia : 65 - 15 = 50 tahun ( Laki-Laki)
Mati - Baligh = Sisa usia : 65 - 12 = 53 tahun ( Wanita )

50 TAHUN DIGUNAKAN UNTUK APA?
50 tahun = 18.250 hari = 458.000 jam
12 jam siang hari
12 jam malam hari
24 jam satu hari satu malam
53TAHUN DIGUNAKAN UNTUK APA?
53 tahun = 19.345 hari = 464.280 jam
12 jam siang hari
12 jam malam hari
24 jam satu hari satu malam

MARI MUHASABAH BERSAMA…
PENGANTAR
Waktu tidur 8 jam/hari
Dalam 50 tahun waktu yang habis dipakai tidur 18.250 hari x 8 jam = 146.000 = 16 tahun 7 bulan; dibulatkan jadi 17 tahun.
Sayang waktu 17 tahun habis digunakan untuk tidur, padahal akan tertidur dari dunia untuk selamanya…
Aktivitas di siang hari 12 jam
Dalam 50 tahun waktu yang habis dipakai untuk aktivitas: 18.250 hari x 12 jam = 219.000 jam = 25 tahun.
Aktivitas di siang hari: ada yang bekerja, bercinta, belajar, mengajar, sekolah, kuliah, makan sambil jalan-jalan, dan lain-lain.
Waktu istirahat 4 jam
Dalam 50 tahun waktu yang dipakai untuk istirahat 18.250 hari x 4 jam = 73.000 jam = 8 tahun
Istirahat: menonton tv, melihat vcd film, nongkrong ngrumpi, atau juga mungkin termenung di buai khayalan, dll.
17 tahun + 25 tahun + 8 tahun = 50 tahun
KAPAN BERIBADAH?
Allah ada berfirman;
“Tidak diciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah”.
Maut datang menjemput tak pernah bersahut, Malaikat datang menuntut untuk merenggut, Manusia tak kuasa untuk berkata-kata, Allah Maha Kuasa atas Syurga dan Neraka, Terimalah bagianmu seadanya…
Memang benar!
Bekerja cari nafkah itu ibadah, tapi bekerja yang bagaimana?
Tidak sedikit orang bekerja untuk hidup bermewah-mewah dan amat kurang sedekahnya. Dan bagaimana pula yang tidak peduli halal haram.
Lalu kapan beribadah?
Mungkin shalat 5 waktu dianggap sudah mencukupi…
Karena shalat wajib, besar pahalanya, shalat amalan pertama yang dihisab, shalat adalah jalan untuk membuka pintu syurga…
Benarkah shalat itu mencukupi dan diterima? Berapa banyak shalat dalam 53 tahun?
1 shalat = 10 menit…..
5 x shalat = 1 jam
Dalam waktu 5 tahun waktu yang terpakai untuk shalat = 19.345 hari x 1 jam = 19.345 jam = 2.2083 tahun atau dibulatkan 2 tahun 76hari
Waktu 53 tahun di dunia hanya 2 tahun 76hari untuk shalat. (ini kalau yang shalat 10menit! Kalau shalat ekspres seperti ayam patuk tanah, bagaimana ? )
2 tahun 76hari dari 53tahun kesempatan..itupun belum tentu shalat bermakna, berpahala, dan diterima.
Dan sepertinya pahala shalat selama 2 tahun 76hari tidak sebanding dengan perbuatan dosa-dosa selama 53 tahun; dalam percakapan yang kadang dusta, baik yang sengaja ataupun tidak, dalam pembicaraan yang sering mengiris hati orangtua, dalam harta kekayaan yang sering pelit terhadap orang faqir, dalam setiap perbuatan yang kadang bergelimang dosa…
***
Secara logika Wallahu a’lam :
Dengan kondisi demikian umat akhir zaman akan berhamburan di neraka untuk mendapatkan balasan kelalaian… Terlalu banyak masa yang terbuang sia-sia selama manusia hidup di dunia dan semuanya itu akan menjadi bencana…

PENYELESAIAN:

Tiada kata terlambat walaupun
waktu berlalu cepat. Menggunakan hidup
dengan sesuatu yang bermanfaat.
Meninggalkan yang sia-sia. Muhasabah
dosa-dosa. Ingat-ingat negeri Akhirat.


Tidak ada komentar: